Langsung ke konten utama

Berlian Adalah Sebuah Kebohongan

  Berlian.  Grace Kelly Simbol cinta abadi dikarenakan langka dan tahan lama. Karena ini, banyak artis seperti Grace Kelly yang sudah pernah memberikan pasangannya cincin berlian seharga 44,3 juta dolar (sumber: baunat.com), setara sama harga beli pulau pribadi di Royal Island Bahama (sumber: privateislandonline.com). Tapi, di balik mewahnya sebuah berlian, ternyata ada satu kebohongan besar yang disembunyikan. Kita sudah lama tertipu oleh akal-akalan marketing bisnis perhiasan, karena berlian itu tidak selangka yang kita kira. Jumlahnya di dunia bahkan sudah ada kurang lebih dua miliar karat per tahun 2005-2021 (sumber: Garside M. (2023, Agustus 9). Global rough diamond production 2021 | Satista). Sebagaimana hukum ekonomi, semakin melimpah suatu barang harusnya barang semakin murah, lalu kenapa harga berlian tetap mahal? apakah berlian sebuah pengecualian? biar mengerti kita harus melihat sejarah sebuah berlian. Sejarah Sebelum abad ke-19 berlian memang langka karena tamba...

Bagaimana Evolusi Membuat Ular Kehilangan Kaki?

 



Sekitar 90 juta tahun yang lalu masa dinosaurus masih berkeliaran di Bumi, ular purba pernah hidup berdampingan dengan mereka. Fosil ular purba ditemukan di Argentina dan dilaporkan pada 2019 lalu, dan dinamai Najash. Ada satu ciri unik dari ular purba ini yang tidak dimiliki oleh ular yang kita kenal sekarang yaitu Kaki. Mereka telah membuktikan bahwa memang ular berevolusi dari reptil yang sebelumnya memiliki kaki dan Najash adalah bukti fosil dari evolusi ular.

Dalam Taksonomi ular dikelompokkan dalam sub-ordo Serpentes yang merupakan bagian dari ordo Squamata, ordo yang sama yang mencangkup kadal. Catatan fosil ular relatif sedikit karena kerangka ular kecil dan rapuh sehingga fosilisasi jarang terjadi. Sisa-sisa kaki ular terdapat pada ular modern yakni ular sanca dan ular boa terdapat sisa tungkai belakang yang disebut Taji Pelvis.


Pygopodidae

Pada garis keturunan kadal banyak kelompok kadal modern yang tidak berkaki, contohnya kadal tak berkaki dari keluarga Pygopodidae, yang ditemukan di Australia dan Papua. Tapi kenapa ular disebut ular? apa yang membedakan mereka dengan hewan tak berkaki lainnya?

Ular lebih dari hewan tak berkaki dan mereka telah melewati adaptasi besar, meskipun tubuh ular yang panjang adalah ciri khas mereka. Namun, definisi sesungguhnya dari ular terletak pada mulutnya. Salah satunya dapat dilihat pada rahang bawah ular yang tidak menyatu, tidak seperti Vertebrata lainnya. Hal ini berguna untuk fleksibilitas sehingga ular mampu menelan mangsa yang lebih besar dari mulutnya.


Kerangka Ular
 
Kerangka Kadal


Ada dua hipotesis utama yang membuat ular kehilangan kakinya. Hipotesis Pertama ular berevolusi dari kadal akuatik. Dalam hal ini tubuh ular lebih cocok dalam gaya hidup akuatik, sehingga disimpulkan bahwa ular berevolusi dari kadal air yang perlahan kehilangan kakiknya dan sebagian dari mereka mulai menjelajah daratan. Salah satu bukti fosil yang mendukung hipotesis adalah ditemukannya fosil bernama Pachyrhachis yang ditemukkan di Palestina pada endapan batu kapur laut. Ular purba ini masih memiliki kaki yang menunjukkan kemungkinan ular berevolusi kehilangan kaki di air. 


Pachyrhachis


Hipotesis Kedua ular berevolusi dari kadal darat, bukti fosil telah menemukan ular purba yang lebih tua dari Pachyrhachis, yakni Najash. Melainkan fosil Najash secara anatomi lebih primitif dibandingkan Pachyrhachis, seperti masih adanya tulang sacrum dan kaki belakang yang lebih kuat. Selain Najash berbagai fosil baru juga ditemukkan dan berusia lebih tua dari Pachyrhachis dimana sebagian besar menunjukkan gaya hidup di darat, termasuk fosil ular tertua yang ditemukkan sejauh ini bernama Eophis sekitar 167 juta tahun yang lalu.


Najash


Eophis


Sebuah studi di tahun 2021 menunjukkan ular melakukan diversifikasi pasca kepunahan massal di akhir periode kapur (Paelogen). Akibat kepunahan dinosaurus non-unggas serta perubahan geografi jangka panjang yang menciptakan habitat baru, ular kemudian diversifikasi ekologi besar-besaran selama periode ini dan berulang kali mengembangkan adaptasi baru begitupun referensi mangsa. 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Midas Touch : Modern Life

SIAPA MIDAS? Midas, karena telah membantu Dewa Dionysus, dia diberikan hadiah yaitu kekuatan untuk mengubah apapun yang disentuhnya menjadi emas. Namun, berkah juga adalah kutukan, karena apapun yang disentuhnya berubah menjadi emas, dia tidak bisa makan dan juga minum. Dan lebih mengerikannya lagi, dia tidak sengaja menyentuh putrinya dan putrinya berubah menjadi patung emas.  Dan begitu juga dengan munculnya teknologi dan kemudahan yang datang dengannya. Ketika teknologi muncul dan terus berkembang, kehidupan menjadi jauh lebih mudah daripada sebelumnya. Namun, sama seperti sentuhan Midas. Yang kita persepsikan sebagai berkah, yang kita anggap sebagai anugerah, bisa saja adalah kutukan.  Kemudahan memesan apapun dari rumah membuat kita terkurung dalam rumah, komunikasi yang mudah membuat hubungan manusia jadi menjauh, hiburan yang bisa dicapai hanya dengan klik dan scroll di smartphone membuat kita tidak lebih hanya seperti hamster yang berputar-putar dalam rodanya. Kita men...

Sawit Merusak Masa Depan Bumi?

Indonesia kini menjadi raja minyak kelapa sawit dunia, lebih dari 47 juta ton minyak kelapa sawit dihasilkan pada tahun 2023, di balik prestasi ini lebih dari 16,2 juta orang bergantung pada sawit. Di sinilah dilema dimulai karena pertumbuhan sawit yang pesat membawa konsekuensi buruk, sawit dianggap sebagai perusak lingkungan. Menurut data dari Internasional Union For Conservation of Nature (IUCN)  dalam 20 tahun terakhir rata-rata 32,000 sampai 100,000 hektare hutan tropis hilang setiap tahunnya akibat ekspansi perkebunan kelapa sawit, dan 193 spesies terancam punah akibat dari perkebunan kelapa sawit, termasuk 750 sampai 1,250 orangutan yang mati setiap tahunnya, memicu tergerusnya keanekaragaman hayati dan turut mendorong terjadinya perubahan iklim global.  SEJARAH Kelapa sawit pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada masa kolonial di tahun 1848 dan sejak itu tumbuh menjadi salah satu komoditas utama yang menggerakkan ekonomi negara. Menurut Ir. H. Indra Syahputra, MP...